Update Korban Gempa Turki: 28 Ribu Orang Tewas

Update Korban Gempa Turki: 28 Ribu Orang Tewas







Tommy Kurnia, 12 Feb 2023, 09:15 WIB

Liputan6.com, Kahramanmaras - Korban tewas akibat bencana gempa bumi di Turki terus meningkat hingga mendekati 30 ribu korban jiwa. Berdasarkan laporan AP News, Minggu (12/2/2023), korban jiwa akibat gempa Turki sudah tembus 28 ribu orang.

Pencarian korban masih terus berlanjut dan regu penolong dari berbagai negara sudah tiba di Turki, termasuk dari Jerman dan Korea Selatan.

Ada juga wanita muda berusia 20 tahun bernama Melisa Ulku yang ditolong dari reruntuhan setelah 132 jam terjebak. Polisi di Kahramanmaras sempat meminta masyarakat tidak bersorak atau bertepuk tangan agar tidak mengganggu kinerja para tim keamanan.

Pakar menyebut bahwa survivor bisa selamat hingga sepekan atau lebih. Namun, harapan semakin memudar. Tim penyelamat menggunakan kamera thermal untuk mendeteksi para korban yang tertimbun tetapi tak kuat lagi berteriak tolong.

Gempa ini terutama berdampak di daerah Gaziantep dan Kahramanmaras. Pusat gempa juga tak jauh dari kota Aleppo di Suriah yang juga terdampak parah. Bangunan-bangunan yang runtuh juga dilaporkan menyebabkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal mereka. 

Tak semua penyelamatan berakhir bahagia. Seorang perempuan bernama Zeynep Kahraman meninggal di rumah sakit setelah upaya evakuasi yang dilakukan tim penyelamat Jerman selama 50 jam.

"Penting agar keluarga bisa mengucapkan selamat tinggal, agar mereka bisa melihat satu sama lain sekali lagi, agar mereka bisa memeluk satu sama lain lagi," ujar salah satu anggota tim penyelamat Jerman kepada media TV negaranya.




Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan telah mengakui bahwa kerusakan infrastruktur menyulitkan respons pertolongan. Ia turut berkata gempa yang terjadi pada 6 Februari 2023 itu adalah yang terparah abad ini.

Tim penyelamat Suriah mencari korban dan penyintas yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh di Aleppo, Selasa 7 Februari 2023, setelah gempa bumi mematikan yang melanda wilayah tersebut pada hari sebelumnya. Gempa berkekuatan 7,8 SR tersebut terjadi di dekat kota Gaziantep, Turki, menewaskan puluhan ribu orang di Turki dan ribuan lag tewas di negara tetangganya, Suriah. (LOUAI BESHARA/AFP)

Lihat Juga
https://www.liputan6.com/global/read/5204757/update-korban-gempa-turki-28-ribu-orang-tewas


Update Gempa Turki dan Suriah: Korban Tewas Tembus 25.000 Jiwa, Bentrokan Terjadi di Kota


12 Februari 2023 08:53 WIB. Penulis: Garudea Prabawati Editor: Pravitri Retno Widyastuti

TRIBUNNEWS.COM - Bencana alam gempa bumi yang terjadi di Turki dan Suriah telah menewaskan lebih dari 25.000 jiwa, per Sabtu (11/2/2023).

Diketahui, gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023), adalah yang paling dahsyat di Turki sejak 1939.

Jumlah korban tewas terus meningkat. Beberapa korban selamat ditemukan dan berhasil dievakuasi di hari kelima setelah gempa  bumi. Di sisi lain, relawan hingga warga melaporkan adanya penjarahan serta kerusuhan di perkotaan.

Terkait korban selamat, Bernard Smith dari Al Jazeera melaporkan seorang balita berhasil diselamatkan.

“Pada jam ke-132, seorang balita diselamatkan, dan beberapa jam sebelumnya, seorang pria dan wanita diselamatkan hidup-hidup. Pencarian korban belum berhenti,” katanya.

Tidak hanya itu pemerintah juga berencana membuka kembali bandara di kota Hatay Turki, dalam waktu 24 jam. Meski, kondisi landasan pacu bandara rusak parah.

Namun menurut pihak berwenang, pembukaan bandara diperlukan untuk akses bantuan yang sangat penting.

Penjarahan dan Bentrokan
Bencana alam yang terjadi di Turki diwarnai aksi penjarahan serta bentrokan antar kelompok.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia akan mengambil tindakan keras terhadap para penjarah.

"Kami telah menyatakan keadaan darurat," katanya saat berkunjung ke zona bencana.

“Artinya, mulai saat ini orang-orang yang terlibat penjarahan atau penculikan harus tahu bahwa tangan tegas negara ada di belakang mereka,” ujarnya.

Seorang penduduk mengatakan dia menyaksikan penjarahan pada hari-hari pertama setelah gempa, sebelum dirinya meninggalkan kota menuju desa.

“Orang-orang menghancurkan jendela dan pagar toko dan mobil,” kata Mehmet Bok (26).

Sebanyak 48 penjarah telah ditangkap oleh otoritas Turki, kata media pemerintah, para tersangka ditahan di delapan provinsi berbeda.

Bentrokan juga dilaporkan terjadi di perkotaan.Adanya bentrokan tersebut membuat keraguan akan status keamanan di Turki.

Beberapa organisasi penyelamat mengatakan bentrokan telah menyebabkan penangguhan pekerjaan mereka.

Dilaporkan pada hari Sabtu (11/2/2023), dua kelompok penyelamat dan bantuan dari Jerman menghentikan operasi dengan alasan masalah keamanan. Tim Austria juga sempat menangguhkan pekerjaan penyelamatan dan penyaluran bantuan, namun kini telah melanjutkan kembali. (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Lihat Juga
https://www.tribunnews.com/internasional/2023/02/12/update-gempa-turki-dan-suriah-korban-tewas-tembus-25000-jiwa-bentrokan-terjadi-di-kota


CNBC Indonesia News Berita Korban Tewas Gempa Turki 24.178 Jiwa, Tenaga Medis Kewalahan!


NEWS - Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia. 11 February 2023 21:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Gempa berkekuatan 7,8 SM yang terjadi di Turki dan Suriah memakan banyak korban. Sampai berita ini diturunkan, Sabtu malam (11/0/2023), korban jiwa meninggal dunia sudah sebanyak 24.178 orang.

Seperti yang dilaporkan CNN dan Al Jazeera, sejauh ini sudah ada lebih dari 24 ribu korban jiwa akibat gempa tersebut. Lebih tepatnya sebanyak 24.178 korban tewas hingga saat ini.

Badan Kepresidenan Penanggulangan Bencana dan Urusan Darurat di Turki melaporkan terdapat setidaknya sebanyak 93 ribu orang yang telah dievakuasi pada zona Turki bagian Selatan yang terdampak dari gempa yang terjadi di awal pekan tersebut. Selain itu terdapat sebanyak 166 ribu personel yang terlibat dalam penyelamatan dan pemulihan gempa di Turki.

Berdasarkan laporan Al Jazeera, seorang dokter Suriah di rumah sakit bersalin di provinsi Idlib mengatakan situasi sejak gempa bumi sangat sulit di tengah lambatnya bantuan dan pengiriman medis.

"Tidak ada makanan, tidak ada kemah, tidak ada minuman. Sebagai dokter. Kami tidak memiliki peralatan medis di rumah sakit kami untuk banyak operasi, (termasuk) bedah saraf. Dan rumah sakit penuh dengan orang," kata Ikram Habbaoush, anggota Masyarakat Medis Amerika Suriah, dilansir Al Jazeera, Sabtu (11/2/2023).

Adapun, menurut data otoritas sipil Helm Putih, total korban tewas mencapai 3.513 orang di Suriah, terdiri atas 2.166 korban tewas di wilayah yang dikuasai pemberontak di Suriah bagian Barat Daya, dan sebanyak 1.347 korban tewas di wilayah pemerintahan Suriah. 5 Hari Pasca Gempa Turki, 870 Ribu-an Orang Kelaparan

"Bantuan datang sangat lambat. Jika bayi Anda memerlukan operasi darurat... kami tidak dapat melakukannya karena peralatan medis belum tiba," tambah Habbaoush.

Sedangkan, berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ada setidaknya sebanyak 870 ribu orang yang sangat membutuhkan pasokan makanan di Turki dan Suriah pasca gempa bumi tersebut.

PBB juga memperingatkan ada sebanyak 5,3 juta orang yang berpotensi kehilangan tempat tinggal setelah gempa yang merobohkan banyak bangunan di sana.(pgr/pgr)


Lihat Juga 
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230211194559-4-413017/korban-tewas-gempa-turki-24178-jiwa-tenaga-medis-kewalahan




Postingan Populer