Kisah Nyata Kasus Korupsi : 100 juta menjadi ASN-PNS Kabupaten BG (The Cola Of Java), Jawa Tengah

Kisah Nyata Kasus Korupsi : Siapkan 100 juta Untuk Menjadi ASN-PNS Kabupaten BG (The Cola Of Java), Jawa Tengah




 LAPORAN KHUSUS JURNALIS INFORMATIKA NEWS LINE DARI GEDANGAN, BANDARA JUANDA SURABAYA


PROLOG


Informatika News Line mendapat kesempatan berbincang dengan salah satu pejabat level menengah di sebuah industri di kompleks Industri Gedangan, Sidoarjo, Surabaya.(22/02/2023). Pejabat Ibu Ina Rohmalina Kartini (35 tahun, bukan nama sebenarnya) menceritakan bagaimana perjalanan beliau sampai berhasil menjadi pejabat di lingkungan industri di Kompleks Industri yang berada di samping Bandara Internasional Juanda Surabaya itu. 


Ibu Ina Rohmalina Kartini berasal dari Kabupaten BG (The Cola Of Java), Jawa Tengah (Nama Kabupatennya disamarkan). Lulusan Fakultas Teknik (bukan informasi sebenarnya, bukan lulusan Fakultas Teknik akan tetapi jurusan atau Fakultas lainnya) dari Kota Malang itu berkesempatan berbincang dengan Informatika News line sambil menikmati Sarapan nasi bungkus murah di sekitar Gedangan Sidoarjo. 

"Nasi murah ini hanya 9 ribu an lho Mas, mari kita makan bersama ..." kata Ibu Ina Rohmalina  

" Nasi bungkus 9 ? Itu terlalu mahal ... di negeri yang surplus panen beras jutaan ton Ibu...., harga 9 ribu itu terlalu mahal.. Harusnya harga Nasi bungkus seperti ini hanya 1500 rupiah atau 2500 rupiah saja ..." 

Ibu Ina meringis mendengarkan pendapat jurnalis Informatika Newsline seperti itu . 

" Bagaimana bisa di negeri beras ini, orang menjadi sengsara kehidupannya dan miskin seperti ini ... "

Sudah sudah... wawancara dengan Ina Rohmalina hampir saja berubah jadi diskusi dan ceramah politik, jika Ibu Ina Rohmalina tidak mulai memakan nasi bungkus yang hangat dan murah eh mahal itu.

" Dimakan yook Mas..." Kata Ibu Ina Rohmalina Kartini yang cantik.

Pantesan warga negeri ini hidup dalam kondisi miskin dan sengsara. Mereka tidak pernah sadar bahwa mereka hidup di dalam syurga yang berlimpah sumber daya alam. Semua dinilai dengan mata uang, yang bahkan peredaran mata uang itu 90 % di Jakarta dan sekitarnya, sementara 10 % lainnya dibagi di seluruh Indonesia. Dan tidak ada orang Indonesia yang protes dengan komposisi sebaran dan pembagian uang seperti itu.

Bagaimana bisa sejahtera ? Jika distribusi mata uang saja tidak jelas seperti ini. Bagaimana bisa berbelanja kebutuhanyang layak jika mata uang yang seharusnya mudah didapatkan itu menjadi barang langka. 

Pernahkan para pengelola negeri memikirkan hal ini. Pernahkan kampiun keuangan yang pernah menguasai Bank Dunia yang sekarang sedang duduk-duduk manis itu memahami hal ini ?

Bandingkan betapa mewahnya kehidupan penduduk Kota Jakarta dibandingkan dengan penduduk kota lain di negeri ini ? Kenapa bisa jadi seperti ini ? Padahal seluruh kekayaan sumber daya alam itu ada di luar kota Jakarta. Bagaimana bisa orang Jakarta bisa lebih mewah hidupnya dibandingkan dengan orang kota lainnya ?

Jakarta adalah kota kecil yang miskin, akan tetapi anehnya penduduknya menikmati kemewahan yang luar biasa. Fenomena yang terjadi di Jakarta ini sama persis seperti Fenomena negeri miskin Singapura yang kaya raya itu. Singapura adalah negeri miskin yang bahkan Gunung saja tidak punya. Untuk memperluas batasan negerinya, Singapura bahkan berani menyogok oknum DPR RI untuk mengirim pasir lewat Kapal Laut untuk menutup dan memperluas pantai mereka yang sempit, sehingga bisa bertambah luas beberapa ratus meter.  

Bagaimana sebenarnya hal ini bisa terjadi ? Hal ini terjadi karena distribusi mata uang yang salah. Kesalahan ini ditambah dengan transformasi nilai sumber daya alam dengan mata uang yang tidak jelas yang dilakukan oleh orang-orang di Kota Jakarta. Tranformasi strategis nilai sumber daya alam ini membuat penduduk kota Jakarta menjadi penguasa negeri. Seluruh sumber daya alam ada di tangan orang Jakarta.  Nilai sumber daya alam negeri Ratusan Ribu Trilyun yang berlimpah ruah ini ditentukan oleh kerling dan kedip mata orang Jakarta.

Penduduk negeri ini seharusnya punya alternatif, jika mereka tidak mendapatkan mata uang, mereka bisa membeli kebutuhan sehari-hari dengan mata uang beras misalnya. Hal yang tidak pernah terpikirkan. 

Kenapa tidak terpikirkan ? Karena memang Pendidikan Nasional telah gagal menyampaikan konsep sebaran kesejahteraan dalam kehidupan. Dan karena gagalnya konsep yang benar di tengah-tengah masyarakat ini, maka korupsi pun meraja lela, menghabiskan seluruh sumber daya masyarakat, mengubur seluruh konsep kesejahteraan. 

Politik mata uang memang berhasil menguasai seluruh masyarakat, mengubur konsep kesejahteraan berbasis sumber daya alam, menyuburkan korupsi berbasis uang, seperti yang diceritakan oleh Ibu Ina Rohmalina kepada informatika News Line berikut ini...


100 JUTA BISA MENJADI PNS DI KABUPATEN BG (The Cola Of Java), Jawa Tengah 

(1) 


Ibu Ina Rohmalina Kartini (35 tahun) yang cantik menceritakan saat lari dari keluarganya yang memaksa masuk ke jajaran ASN-PNS di Kabupaten BG (The Cola Of Java), Jawa Tengah. Kabupaten BG (The Cola Of Java), Jawa Tengah terkenal karena pameo "Minad dhulumati illan Nur" yang diterjemahkan dengan lucu menjadi "HABIS GELAP TERBITLAH TERANG". 

Kumpulan tulisan surat Ibu Kartini dari BG (The Cola Of Java), Jawa Tengah itu diberi judul  "HABIS GELAP TERBITLAH TERANG" membuat Ibu Kartini pun dikenal oleh seluruh Nusantara sebagai pejuang kebangkitan Wanita Indonesia, salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang sangat terkenal karena perjuangannya mendidik wanita Indonesia, agar bangkit. 

"HABIS GELAP TERBITLAH TERANG" adalah Sebuah rangkaian kata yang bersumber dari Al Qur'an "Minad dhulumati illan Nur" (dari kegelapan menuju Cahaya), yang bahkan tidak dikenali oleh yang mengumpulkan tulisan Ibu Kartini menjadi buku. Sang penulis tak mengetahui bahwa Ibu Kartini mempelajari kata "Minad dhulumati illan Nur" itu dari guru-guru Agama Kartini yang mengajari Kartini beberapa ide perjuangan kehidupan yang dibawa oleh Al Qur'an. Guru-guru Agama Kartini adalah Mubaligh-mubaligh besar Agama Islam di Kawasan BG (The Cola Of Java), Jawa Tengah dan sekitarnya. 

"Itu daerah Bulu dekat perbatasan dengan Daerah Blora mas, " Kata Ina Rohmalina Kartini menceritakan tokoh Nasional yang namanya sama dengan namanya itu. 

Saat berbicara tentang mirisnya korupsi yang didukung oleh sistem di Indonesia, tiba-tiba Ina bercerita pengalaman pribadinya, bagaimana kakaknya mengatur perjanjian dengan oknum anggota DPRD Kabupaten BG (The Cola Of Java), Jawa Tengah untuk memastikan dirinya berhasil masuk ke jajaran PNS atau ASN Kabupaten BG (The Cola Of Java), Jawa Tengah, beberapa tahun yang lalu. 

Setiap anggota DPRD mendapatkan jatah membawa banyak orang menjadi ASN/PNS Kabupaten BG (The Cola Of Java), Jawa Tengah. Uang 100 juta rupiah pun sudah diberikan oleh Kakak Ina yang saat itu memiliki posisi yang sangat strategis di Dinas Pendidikan Kabupaten BG (The Cola Of Java), Jawa Tengah. 

" Pejabat Pemda itu kaya-kaya loh Mas... Camat saja minimal sekarang ini kendaraannya adalah Pajero Sport.... Apalagi Kepala Dinas... " kata Ina

Hah ? Informatika News Line melongo mendengar penjelasan Ina Rohmalina. Apa tidak salah dengar ?

" Camat itu kan PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) dan setiap proses transaksi jual beli tanah di lokasinya kan harus lewat Camat mas... itu salah satunya...itu salah sau sumber pendapatan dari Camat ..." kata Ina lagi. 

"..Pejabat Pemda itu kaya-kaya lah Mas.." jelas Ina lagi. 

Salah satu sumber Informatika News line di sebuah Kabupaten di Barat Daya Kota Surabaya juga memberikan informasi yang sama. 

"Kalau kepala dinas atau pejabat penting di Kabupaten ini minimal punya dua orang istri Mas..." Kata Sumber informatika News Line. 

"Istri resmi nya satu yang Ibu Kepala Dinas yang kita kenal semuanya. Akan tetapi semua pegawai Pemda juga tahu, kalau Bapak Kepala Dinas punya cem..cem..an ... Ibu ini yang cantik dan usianya jauh lebih muda.. beliau itu ya istri "siri" Kepala Dinas Kabupaten itu Mas..."

" Lah memang gajinya berapa bisa punya istri siri seperti itu ?"

" Mas APBD Kabupaten itu kan sumber keuangan selain gaji Mas... Ya dari situlah asal semua biaya nya Mas..."

Waduh, apa mereka tidak takut ancaman hukuman 4 tahun penjara kalau ketahuan punya istri siri ya ?

"Boro-boro mikir ancaman pidana.. aparat penegak hukumnya (Red : oknum penegakhukum) juga melakukan hal yang tidak lebih sama..."

(Bersambung...)



Baca Juga 






 
Dual Server
 
 
Indeks
 






Postingan Populer